Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 14, 2014

RAMA HARTO MAJU


Pada Minggu 13 April 2014 Pak Mantri, kakak Rama Harto, menelpon Rama Bambang "Rama Harto sampun kepareng kondur. Kula ngurus serat bebas saking Panti Rapih. Nanging Rama dereng saget lenggah" (Rama Harto sudah diijinkan pulang. Saya mengurus surat bebas dari Panti Rapih. Tetapi beliau belum dapat duduk). Ketika Rama Bambang memberi tahu Pak Tukiran, ternyata Pak Tukiran berkata "Inggih, wau Pak Mantri ugi telpon kula" (Benar, tadi Pak Mantri juga menelpon saya). Tetapi Rama Bambang tidak dapat melihat kedatangan Rama Harto karena pada jam 13.15 menuju Boyolali dan kembali di Domus Pacis sudah hampir jam 20.30. Meskipun demikian dari Mbak Tari ada informasi bahwa Rama Harto masih tampak lemas.

Pada Senin pagi 14 April 2014 Rama Bambang masuk kamar Rama Harto dan bertanya "Saget sare mboten?" (Bisa tidur tidak?) yang dijawab "Saget" (Bisa). Ini ditanyakan oleh Rama Bambang karena ada informasi bahwa di Rumah Sakit Panti Rapih beliau harus menelan obat untuk bisa tidur. Beliaupun juga sulit makan. "Tangan kula obah terus, dados mboten saget tilem" (Tangan saya bergerak terus sehingga tak dapat tidur) kata Rama Harto. Rama Harto memang sudah cukup lama mengalami tremor yang membuat tangannya selalu bergetar. Apalagi kalau merasa cemas, gerakan tangan beliau makin menjadi-jadi. "Rama, le dhahar dikathahi sanadyan alon-alon. Luwih becik muntah nanging dhahar tinimbang mangke muntah mung cairan" (Rama, makannya diperbanyak sekalipun pelan-pelan. Lebih baik muntah tetapi makan dari pada hanya muntah cairan) kata Rama Bambang yang mendapat jawaban "Nggih" (Ya). Ketika berjumpa Mbak Tari di siang hari, Rama Bambang bertanya kepadanya "Rama Harto pun saget dhahar?" (Rama Harto sudah dapat makan) yang dijawab "Pun saget kathah, rama" (Sudah dapat makan banyak, rama). Rama Bambang masih menambah "Pun isa bebuang?" (Sudah dapat berak?). Mbak Tari menjawab "Pun kados biasane. Kathah" (Sudah seperti biasanya. Banyak). "Le bebuang saget teng WC?" (Dapat berak di toalet?). Mbak Tari menjawab "Sakmenika kersa ngagem pampers kados Rama Harjoyo" (Sekarang mau memakai pampers seperti Rama Harjoyo).

0 comments:

Post a Comment