Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, April 6, 2014

Sabda Hidup


Senin, 07 April 2014
Yohanes Baptista de la Salle
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Yoh. 8:1-11

Yohanes 8:1-11:
1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. 3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Renungan:
Setiap orang bisa merasa tidak puas dengan keberadaan sesamanya. Ketidakpuasan, apalagi karena kesalahan sesama,  bisa mewujud dalam tindakan diam, mengingatkan, memarahi dan juga bisa dengan menghukum. Ahli Taurat dan orang Farisi adalah pribadi-pribadi yang dianggap mempunyai keutamaan dalam hal agama pun tidak luput dengan sikap itu. Mereka membawa perempuan yang kedapatan berdosa kepada Yesus supaya dihukum sekaligus untuk menjebak Yesus.
Belajar dari bacaan hari ini kita perlu hati-hati kalau merasa tidak puas apalagi ingin menghukum sesama kita. Sebelum kita mencacat dosa sesama kita, kita melihat terlebih dahulu apakah kita tidak melakukan yang sama dengan yang dia lakukan. Jangan-jangan yang kita lakukan jauh lebih buruk daripada yang dia lakukan. Tidak ada dari kita yang luput dari dosa dan kesalahan (bdk Yoh 8: 7-9). Maka rasa saya sebelum kita mengeluh dan meneriakkan kesalahan sesama kita, lebih dulu kita memperbaiki diri kita dengan pertobatan kata maupun tindakan.
Selamat menjalani pertobatan.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh 8: 1-11. Ambillah salah satu peran dalam kisah tersebut.

Refleksi:
Bagaimana anda menyadari diri anda sebagai pribadi yang memuat dosa dan apa yang kaulakukan dengan kesadaran tersebut?

Doa:
Ya Yesus, semoga aku tidak mudah menghukum dan mencacat sesamaku sebelum aku sendiri menyadari kelemahan yang sama yang pernah kulakukan. Dan aku mempunyai belaskasih pada mereka yang terpuruk karena kesalahannya.  Amin.

Perutusan:
Aku akan mengampuni mereka yang bersalah kepadaku.

0 comments:

Post a Comment