Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, July 28, 2014

Sabda Hidup

Selasa, 29  Juli 2014
Peringatan Wajib St. Marta
warna liturgi Putih
Bacaan:
Yer. 14:17-22; Mzm. 79:8,9,11,13; Yoh. 11:19-27, atau Luk. 10:38-42; BcO Ayb. 31:1-23,35-37

Yohanes 11:19-27:
19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." 23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." 24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." 25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" 27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

Renungan:
Membaca ayat 27, "Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia", saya jadi kagum dengan Marta. Marta menjadi salah satu pribadi selain Petrus yang mengenal Yesus sebagai Mesias, Anak Allah, yang datang ke dalam dunia. Luar biasa. Selama ini kita mengenal bahwa pengakuan iman ini dilontarkan oleh Petrus, ternyata Marta pun sudah membuatnya.
Pengakuan iman yang disampaikan oleh Marta berawal dari dialog Marta dengan Yesus tentang kematian saudaranya, Lazarus. Percakapan itu begitu mengalir. Marta pun tampil sebagai pribadi yang paham akan pengetahuan dan refleksi iman, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman" (ay.24). Marta pun terbuka pada pikiran lain yang disampaikan oleh Yesus.
Dialog yang didasarkan pada pengetahuan, pengalaman yang mendalam serta keterbukaan pada pemikiran yang berbeda membuahkan pengakuan iman yang bertahan dalam waktu. Marilah kita membuka diri untuk selalu berdialog dengan Tuhan Yesus agar pengakuan iman kita kepadaNya pun semakin dikuatkan.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu membawa pengalamanmu berhadapan muka dengan Yesus. Dialogkan itu dan terimalah pandangan-pandanganNya yang segar.

Refleksi:
Apa hal-hal baru yang kautemukan kala mengimani Yesus dan bagaimana hal itu kaujaga dalam hidupmu?

Doa:
Ya Yesus, terima kasih telah memperkenalkan Marta kepada kami. Semoga dialogMu dengannya semakin menguatkan pengakuan imanku. Amin.

Perutusan:
Aku akan meningkatkan dialogku dengan Tuhan Yesus.

0 comments:

Post a Comment