Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 1, 2014

BERMAKNANYA MAKAN BERSAMA



Makan pagi bersama Domus Pacis Senin 29 September 2014 ternyata menjadi peristiwa khusus. Khusus bukan karena sajian menunya. Yang ikut makan pun biasa: Rama Yadi, Rama Harto, Rama Tri Wahyono, Rama Agoeng, Rama Biyanto, Rama Giyono, dan Rama Bambang. Sebenarnya sesudah doa penutup, yang dipimpin oleh Rama Yadi, beberapa sudah siap keluar meninggalkan kamar makan. Tetapi tiba-tiba Rama Biyanto berkata “Saya nanti jam 09.00 minta pamit akan kembali ke Pastoran”. Kata-kata ini membuat semua rama terdiam di tempat duduk masing-masing. Rama Bi kemudian mengucapkan kata-kata terima kasih telah mengalami suasana kebersamaan dengan Komunitas Rama Domus Pacis. Kata-kata Rama Bi kemudian tersendat ketika mengatakan “Di Domus saya dapat mengalami makan bersama dengan rama-rama”. Rama Bi terdiam dan suasana ruang makanpun seperti membeku. Seakan menahan sedu tangis terpendam Rama Biyanto berkata dengan terbata-bata “Ini tidak saya alami dalam dua tempat penugasan terakhir. Rama-rama biasa omong cinta kasih, tetapi makan bersama ternyata sulit terjadi ...... Besok kalau saya sudah dapat berjalan dengan enak saya akan datang seminggu sekali ikut makan bersama ke sini”.

Suasana agak mencair ketika Rama Bi bertanya di mana dapat membeli tongkat dengan empat kaki. Rama Bambang memberikan alternatif salah satu apotek yang menjual barang-barang kesehatan. Tetapi Rama Yadi kemudian menawarkan miliknya yang sudah tak dipakai. Rama Yadi mengambilnya dan diberikan kepada Rama Biyanto. Ketika semua rama sudah berada di kamarnya masing-masing, ternyata Rama Bi dengan tongkat itu datang ke kamar masing-masing rama untuk meminta pamit secara personal. Beberapa ibu sudah siap menjemput. Yanu, karyawan Pastoran Pringwulung, juga datang untuk membantu membawakan barang-barang Rama Bi. Akhirnya pada jam 10.00 Rama Biyanto menuju Pastoran Pringwulung dengan mobil Rama Agoeng. Rama Agoeng menyopirinya dan Rama Bambang pun ikut mengantar.

0 comments:

Post a Comment