Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, October 14, 2014

BERSAHABAT DENGAN ALAM


Pelestarian keutuhan ciptaan menjadi salah satu tekanan pastoral Keuskupan Agung Semarang. Hal ini masuk dalam Arah Dasar Umat Allah Keuskupan Agung Semarang (Ardas-KAS) 2011-2015. Dalam Komunitas Rama Domus Pacis, Rama Agoeng adalah yang paling memperhatikan dan paling kapabel di antara rama-rama Domus. Kebun yang dulu tandus dan penuh hama dapat diolah menjadi lahan tumbuhnya pohon-pohon buah dan tanaman produktif. Persahabatan dengan alam juga dikembangkan dengan ternak ayam dan ikan di lahan belakang deretan kamar Rama Harto dan Rama Bambang serta kamar makan. Dan pada beberapa minggu ini taman dalam bangunan induk Domus Pacis juga digarap untuk membuat para penghuni dan tamu merasakan indahnya kedekatan dengan alam.

Jenis tanaman taman dalam bangunan induk Domus memang masih seperti biasa. Tetapi taman mendapatkan garapan untuk keberadaan beberapa macam hewan. Deretan lahan untuk tanaman depan kamar Rama Agoeng dan Rama Jaka diubah menjadi kolam kecil dengan garapan air yang memancur dari lobang-lobang pipa sehingga membuat suasana teduh. Dua puluh lima ekor ikan koi sudah ada di dalamnya. Kolam yang sudah ada sejak bangunan didirikan dilebarkan dengan tambahan bagian untuk saringan air. Kabarnya Rama Sapto Nugroho akan menitipkan koi induk untuk bertelur dan menetaskan telur-telurnya di Domus. Ada perjanjian tak tertulis antara beliau dengan Rama Agoeng bahwa hasil tetasan akan dibagi rata antara Rama Sapto dan Komunitas Domus Pacis. Kalau beberapa ayam hias sudah mendapatkan kandang sejak tahun 2012, kini untuk anjing juga dibuatkan kandang. Semua pengembangan ini dijalankan pelan-pelan dari hari ke hari oleh Mas Heru sebagai tenaga utama di bawah instruktur Rama Agoeng. Sebenarnya Mas Heru adalah karyawan Domus untuk urusan kebun dan ternak. Namun demikian ternyata Mas Heru juga dapat mengerjakan bangunan-bangunan tambahan dengan rapi dan apik.

Semua usaha berkaitan dengan pengembangan tanaman dan hewan di Domus adalah usaha para rama Domus sendiri. Hal ini tentu di luar anggaran keuangan Keuskupan yang dipegang oleh minister atau pengurus rumah tangga yang diangkat oleh Uskup. Untuk pembeayaan di luar kebutuhan-kebutuhan rutin dan program khusus minister, Komunitas Rama Domus memiliki uang kas sendiri. Selain berasal dari beberapa usaha kecil-kecilan seperti menjual beberapa produksi dan hasil tanaman serta ternak, tidak sedikit warga Katolik baik perorangan maupun kelompok memberikan bantuan dana. Dengan demikian mayoritas dana pengembangan kehidupan Domus Pacis lebih menjadi wujud Gereja sebagai komunitas yang terbuka. Komunitas Domus Pacis secara pelan dapat menjadi bagian jaringan warga dan kelompok-kelompok Gerejawi.

0 comments:

Post a Comment