Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, October 8, 2014

Sabda Hidup

Kamis, 09 Oktober 2014
Dionisius, Yohanes Leonardus, Innocentius, Ludovikus Bertrandus, Antonius Patrizi
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Gal. 3:1-5; MT Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 11:5-13. BcO Sir. 5:1 - 6:4

Lukas 11:5-13:
5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; 7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. 8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. 9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? 12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Renungan:
Setiap orang mempunyai cara agar permintaannya dikabulkan. Ada yang dengan merayu, menangis, diam mengurung di kamar dan juga malah ada dengan marah-marah. Seorang anak menangis supaya dibelikan mainan. Kemenakanku yang berusia 3 tahun bercerita kepada ibunya, "Bu, aku kalau minta mobil-mobilan ke kakung aku nangis dulu." "Mengapa harus menangis?" tanya ibunya. "Kalau aku nangis kakung akan membelikan mobil-mobilan," jawabnya.
Pengalaman harian ini pun diteguhkan oleh keterbukaan Tuhan pada permintaan, pencarian umat manusia. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Luk 11:9). Tuhan kita berhati sangat lapang. Siapapun umatNya yang datang mengetok pintuNya, meminta dan mencariNya akan diterima. Ia jauh lebih murah hati dari seorang bapak yang selalu memberi yang diminta anak-anaknya.
Maka marilah kita datang mencari, meminta, mengetok pintu hati Allah demi kebaikan dan kehadiran Roh Kudus. "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (ay.13)
 
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Hadirkan pengalaman-pengalamanmu ketika meminta dan memberi.

Refleksi:
Sejauh mana aku mempunyai rasa syukur atas kebaikan Allah dan sesamaku?

Doa:
Tuhan hanya pujian dan syukur yang bisa kuhaturkan. Engkau telah memberikan segala sesuatu lebih dari permintaanku. Ampunilah aku yang sering lupa berterima kasih. Amin.

Perutusan:
Aku akan mengucap syukur dan terima kasih atas kebaikan Tuhan dan sesamaku. 

0 comments:

Post a Comment