Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 17, 2014

HANYA YESUS JALANNYA


Hujan deras sekali ketika Jagongan Iman pertemuan kedua untuk kelompok Gondang terjadi pada Jumat 14 November 2014. Pada waktu Rama Bambang sampai di rumah Bu Prapti 10 menit sebelum jam yang dijanjikan mulai, yaitu jam 15.00, yang datang baru 2 orang (Bu Bambang dan Bu Prapti sebagai pemilik rumah). Tetapi kemudian menyusul 10 orang (9 ibu dan 1 bapak) yang datang dengan menumpang colt angkutan umum. Tentu saja mereka mengalami sedikit basah karena harus lari lewat halaman kecil untuk masuk ruang tamu Bu Prapti. "Rama, Pak Slamet mboten saget ndherek. Nyuwun pamit" (Rama, Pak Slamet mohon izin tak dapat datang) kata Bu Daliyo yang menjadi penggerak kelompok. Tetapi ketika kata-kata Bu Daliyo baru saja selesai diucapkan, semua tertawa terbahak-bahak karena di luar ada orang memarkir motor dan kemudian mencopot mantolnya. Kemudian tampaklah sosok seorang lansia usia 70an, Pak Slamet.

Sesudah minum teh panas dan menyantap snak, pembicaraan dimulai pada jam 15.20. Berkaitan dengan rumusan syahadat iman "akan Tuhan Yesus Kristus Putra Allah yang tunggal" Rama Bambang mengajak para peserta berbicara apa yang menjadi persoalan dari rumusan itu. Pembicaraan berlangsung dalam 4 langkah:
  1. Persoalan yang muncul. Ada dua soal pokok: 1) Apa maksud Allah mempunyai Putra dan Yesus disebut Putra Allah?; 2) Apa maksudnya istilah "tunggal"? (Jawa: ontang-anting).
  2. Pemahaman sendiri. Rama Bambang meminta barangkali dari peserta ada yang dapat mencoba memberikan penjelasan. Beberapa pendapat yang muncul: 1) Kristus adalah Tuhan sendiri karena tanpa Dia tak ada penebusan; 2) Istilah "Putra" menunjukkan kedekatan dengan Allah, dan Yesus adalah Sabda Allah sendiri; 3) Tuhan itu hadir sebagai Roh Allah menjadi utusan dan pegangan kebaikan.
  3. Dari Katekismus Gereja Katolik (KGK). Rama Bambang mengambil no. 430 yang berbunyi: "Yesus" dalam bahasa ibrani berarti "Allah membebaskan". Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandakan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus. Karena tidak ada seorang pun dapat "mengampuni dosa selain Allah sendiri" (Mrk 2:7), maka Allah sendirilah yang "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21) dalam Yesus, Putera-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia. Dalam Yesus Allah berkarya untuk pembebasan atau penebusan atau penyelamatan manusia. Ini adalah karya pengampunan dosa sehingga Yesus menjadi satu-satunya (ontang anting atau tunggal) yang jadi pengantara Allah dan manusia. Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup. Yang menjadi pokok adalah bagiamana kita dapat membiarkan diri dikuasai oleh Tuhan Yesus. Jalannya membiasakan diri sambung dengan Yesus dalam hati.
  4. Tanya-jawab. Dalam tanya-jawab yang terutama muncul adalah doa pribadi lebih-lebih doa batin dalam keheningan.

0 comments:

Post a Comment