Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, November 19, 2014

Lamunan Pekan Biasa XXXIII

Kamis, 20 November 2014

Lukas 19:41-44

19:41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya,
19:42 kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.
19:43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan,
19:44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.”

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, tidak ada orang yang tidak menginginkan kesejahteraan. Orang sudah merasa memiliki landasan kesejahteraan dengan terpenuhinya sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan setinggi mungkin.
  • Tampaknya, dengan memiliki kekayaan dan dengan tanda-tanda punya bangunan serta perhiasan orang sudah dapat menunjukkan kesejahteraan yang dicapai. Bidang hidup apapun termasuk hidup keagamaan amat bersemangat membuat bangunan dan ornamen-ornamennya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesejahteraan sejati ada di kedalaman batin sehingga orang tak dapat menemukannya apabila yang diutamakan adalah tanda-tanda dan sarana-sarana lahiriah duniawi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan membaringkan dirinya di kedalaman batinnya sehingga tak akan terganggu akan terpenuhi atau hilangnya kepemilikan duniawi.
 Ah, mana bisa yang batin memberikan kebahagiaan apabila melarat.

0 comments:

Post a Comment