Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, December 21, 2014

DASARNYA IMAN


Butir Syahadat Katolik tentang iman kepada Yesus Kristus "yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria" menjadi pembicaraan dalam program Jagongan Iman pada hari Rabu 17 Desember 2014 Kelompok Godang. Ini adalah pertemuan ketiga yang terjadi rumah keluarga Bapak Slamet dan diikuti oleh 13 orang (8 ibu dan 5 bapak).

Dari Pemahaman Peserta

Sesudah hening merenungkan butir pembicaraan, terjadi lontaran-lontaran pendapat yang menyampaikan pemahaman para peserta terhadap tema pertemuan. Dari kesimpulan didapatkan 3 pokok:
  • Peran Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus menjadi kunci dari terjadinya peristiwa kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Kuasa Roh adalah adalahtampilan kehendak Allah. Kalau Allah sudah berkehendak tak ada sesuatu yang mustahil.
  • Yesus. Dengan campur tangan Roh Kudus Yesus menjadi manusia yang diunggulkan. Yesus adalah jalan Allah yang tak kasat mata (dapat dipandang mata) yang membutuhkan tubuh jasmaniah lewat Ibu Maria. Dia adalah Tuhan yang sendiri datang dalam dunia manusia. Kehendak Allah yang mahakuasa dan mahacinta mengambil bentuk kedangingan agar sama dengan manusia.
  • Maria. Walau sudah melahirkan tetapi tetap perawan, karena semua adalah kehendak Allah. Ibu Maria menjadi altar Tuhan Yesus. Segala hal tentang Ibu Maria sudah menjadi janji yang ada dalam Perjanjian Lama.
Satu hal yang perlu mendapatkan catatan adalah semua itu selalu dilandaskan pada iman atau kepercayaan. Iman adalah dasar dari segalanya sebagaimana dikatakan dalam surat kepada umat Ibrani "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibr 11:1)

Belajar Dari Katekismus Gereja Katolik (KGK)

Dari KGK no. 484-486 dipahami bahwa peristiwa Tuhan Yesus dengan kuasa Roh Kudus lahir dari Maria adalah pelaksanaan janji-janji sebelumnya sebagaimana ada dalam Perjanjian Lama. Maka warta pada Maria menjadi "kegenapan waktu" (Gal 4:4). Dengan kuasa Roh Kudus raham Maria menjadi kudus. Yang paling pokok adalah iman akan Yesus. Ini mendasari kepercayaan dan ajaran Gereja Katolik tentang Maria. Bahkan Maria diyakini tanpa dosa sejak dikandung karena penuh rahmat dan ditebus atau diselamatkan sejak dikandung. Hal ini ditunjukkan dalam KGK no. 490-493. Inilah yang mencirikan iman Kristiani dalam Gereja Katolik yang mendasarkan diri pada 3 pegangan: 1) Kitab Suci sebagai landasan rohani; 2) Tradisi dan pedoman/ajaran Gereja; 3) Tanda-tanda zaman atau situasi kongkret. Teks-teks KGK yang dibacakan adalah sebagai berikut:

484   Pewartaan kepada Maria membuka "kegenapan waktu" (Gal 4:4): Janji-janji terpenuhi, persiapan sudah selesai. Maria dipanggil supaya mengandung Dia, yang di dalam-Nya akan tinggal "seluruh kepenuhan ke Allah an secara jasmaniah" (Kol 2:9). Jawaban ilahi atas pertanyaan Maria: "Bagaimana mungkin hal itu terjadi karena aku belum bersuami?" (Luk 1:34) menunjukkan kekuasaan Roh: "Roh Kudus akan turun atasmu" (Luk 1:35).

485   Perutusan Roh Kudus selalu berhubungan dengan perutusan Putera dan diarahkan kepada-Nya. Roh Kudus diutus supaya menguduskan rahim perawan dan membuahinya secara ilahi; la, "yang adalah Tuhan dan menghidupkan", menyebabkan bahwa perawan mengandung Putera abadi Bapa, yang menerima kodrat manusiawi dari dia.

486   Putera tunggal Bapa, yang dikandung oleh Perawan Maria sebagai manusia, adalah "Kristus", artinya diurapi Roh Kudus, sejak awal keberadaan manusiawi-Nya, juga apabila itu baru dinyatakan selangkah demi selangkah: mula-mula kepada para gembala, lalu kepada para ahli nujum2, Yohanes Pembaptis dan para murid4. Seluruh kehidupan Yesus akan menyatakan bahwa "Allah mengurapi-Nya dengan Roh Kudus dan kuat kuasa" (Kis 10:38).

487   Apa yang Gereja Katolik percaya dan ajarkan tentang Maria, berakar dalam iman akan Kristus, tetapi sekaligus juga menjelaskan iman akan Kristus.

490   Karena Maria dipilih menjadi bunda Penebus, "maka ia dianugerahi karunia-karunia yang layak untuk tugas yang sekian luhur" (LG 56). Waktu pewartaan, malaikat menyalaminya sebagai "penuh rahmat" (Luk 1:28). Supaya dapat memberikan persetujuan imannya kepada pernyataan panggilannya, ia harus dipenuhi seluruhnya oleh rahmat Allah.

491   Dalam perkembangan sejarah, Gereja menjadi sadar bahwa Maria, "dipenuhi dengan rahmat" oleh Allah (Luk 1:28), sudah ditebus sejak ia dikandung. Dan itu diakui oleh dogma "Maria Dikandung tanpa Noda Dosa", yang diumumkan pada tahun 1854 oleh Paus Pius IX:

... bahwa perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal" (DS 2803).

492   Bahwa Maria "sejak saat pertama ia dikandung, dikaruniai cahaya kekudusan yang istimewa" (LG 56), hanya terjadi berkat jasa Kristus: "Karena pahala Puteranya, ia ditebus secara lebih unggul" (LG 53). Lebih dari pribadi tercipta yang mana pun Bapa "memberkati dia dengan segala berkat Roh-Nya oleh persekutuan dengan Kristus di dalam surga" (Ef 1:3). Allah telah memilih dia sebelum dunia dijadikan, supaya ia kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya.

493   Bapa-bapa Gereja Timur menamakan Bunda Allah "Yang suci sempurna" [panhagia]: mereka memuji dia sebagai yang "bersih dari segala noda dosa, seolah-olah dibentuk oleh Roh Kudus dan dijadikan makhluk baru" (LG 56). Karena rahmat Allah, Maria bebas dari setiap dosa pribadi selama hidupnya.

0 comments:

Post a Comment