Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, February 13, 2015

Sabda Hidup



Sabtu, 14 Februari2015
Peringatan Wajib St. Sirilus & Metodius
warna liturgi Putih 
Bacaan:
Kej. 3:9-24; Mzm. 90:2,3-4,5-6,12-13; Mrk. 8:1-10; BcO 1Kor. 6:1-11

Markus 8:1-10:
1Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:2"Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.3Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."4Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"5Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."6Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.7Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.8Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.9Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.10Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.


Renungan:
Melihat orang banyak yang telah mengikutiNya selama 3 hari hati Yesus tergerak untuk memberi makanan kepada orang-orang tersebut. Ia mengajak bicara para murid. Mereka tidak tahu harus bagaimana. Ada 7 roti pada mereka. Yesus pun mengucap syukur, memecah-memecahkannya dan meminta para murid membagi-bagikannya. Semua orang makan sampai kenyang dan bahkan sisa.
Yang kesannya tak cukup menjadi berlimpah kala disyukuri dan dibagi-bagikan. 7 roti pastinya tak akan cukup untuk 4000 orang lebih.  Tapi kuasa Tuhan lain. Ia membuatnya cukup. Ada banyak keterbatasan kita untuk mengarungi hamparan hidup ini. Namun kala mampu mensyukuri apa yang kita miliki kehidupan ini akan ringan. Hal yang tak mungkin akan menjadi kenyataan dan melebihi keperluan kita.
Marilah kita syukuri hidup kita sekaligus kita bagikan rahmat yang kita terima dari Tuhan. Ia akan menambahkan melebihi keperluan kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu dengan segala talenta dan kekuranganmu. Persembahkan itu kepada Tuhan melalui semua ciptaanNya.

Refleksi:
Tulislah ungkapan syukurmu atas rahmat Tuhan.

Doa:
Tuhan semoga aku mampu bersyukur atas segala keterbatasanku dan percaya Engkau akan menambahkan kekuatanMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjadi duta syukur.-nasp-

0 comments:

Post a Comment