Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, February 26, 2015

Sabda Hidup

Jumat, 27 Februari 2015
S. Gabriel dari Bunda Berdukacita
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Yeh. 18:21-28; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; Mat. 5:20-26. BcO Ul. 15:1-18

Matius 5:20-26:
20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. 23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. 26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.


Renungan:
Dalam beberapa percakapan ada yang menganggap enteng hidup keagamaan. Mereka tidak perhatian dengan hal-hal yang berbau rohani. Ada yang sempat mengungkap, "Ngapain ikut misa terus tapi hidupnya tidak menunjukkan tanda-tanda orang beriman. Mending tidak ikut misa tapi peduli dengan sesama."
Yesus masih memandang penting hidup keagamaan. "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" (Mat 5:20). Ia mengajak kita untuk benar dalam hidup keagamaan.
Bagaimanapun iman kepercayaan kita adalah iman kepercayaan dalam satu communio. Kita percaya pada Yesus karena kepercayaan para rasul dalam persekutuannya. Mereka menghayati itu dalam aneka hidup keagamaannya. Kalau kita mau meneguhkan iman kita kita tetap perlu menjaga dan menghidupi keagamaan kita. Dan kehidupan keagamaan itu menyemangati hidup harian. Keduanya berkesinambungan, tak terpisah.

Kontemplasi:
Ambilah sikap doa. Hadirkan hidup keagamaanmu. Amatilah hidup keagamaanmu.

Refleksi:
Mengapa anda perlu menjaga dan memelihara hidup keagamaanmu?

Doa:
Tuhan, semoga aku tekun dalam menghidupi hidup keagamaanku. Dan semoga hidup keagamaanku benar. Amin.

Perutusan:
Aku akan membangun hidup keagamaanku secara benar.

0 comments:

Post a Comment