Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 8, 2015

BONOHARJO


Pada Selasa 7 April 2015 jam 08.54 pagi Rama Bambang mendapatkan SMS dari Pak Ranto, dalang Katolik dari Bonoharjo, Paroki Wates "Wilujeng enjang mo ... bojo kula nderek rombongan sowan mriku sakniki ... he hhee" (Selamat pagi, rama ... Istri saya sekarang ikut rombongan kunjungan ke situ). Pada hari ini beberapa ibu dari Bonoharjo memang berencana berkunjung ke Domus Pacis. Rama Bambang segera memberi informasi ke Rama Yadi bahwa rombongan pengunjung sudah berangkat sehingga akan datang sekitar jam 10.00. Pada jam 10.00 Rama Bambang, yang mencek ruang pertemuan apakah sudah ada kursi tertata atau belum, melihat Rama Yadi sudah siap. Rama Bambang kembali ke kamarnya karena para tamu belum tampak datang. Ternyata para tamu masuk Domus pada sekitar jam 11.00. Mereka terdiri dari 13 orang ibu dan 2 orang bapak.

Rama Hantoro, Rama Harto, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang masuk di ruang pertemuan bersama para tamu. "Jan-jane mau Rama Yadi ya wis siap jam 10.00. Pak Ranto jam 09.00 ngendika yen rombongan wis mangkat lan bojone melu" (Sebenarnya Rama Yadi tadi sudah siap jam 10.00. Pak Ranto pada jam 09.00 bilang kalau rombong berangkat dan istrinya juga ikut) Rama Bambang berkata yang disambung salah satu ibu "Wau jam 09.00 kempal teng ngajeng daleme Pak Ranto" (Tadi jam 09.00 baru kumpul di depan rumah Pak Ranto). Seorang ibu lain menyahut dengan kata-kata yang ditujukan kepada Rama Bambang "Hayo, pundi sing Bu Ranto?" (Hayo, mana yang Ibu Ranto). Rama Bambang melihat seorang ibu yang duduk di depan tertawa ngakak sehingga dalam hati menentukan itulah Bu Ranto. Maka Rama Bambang berkata "La kuwi sing rada gingsul" (Itulah yang giginya agak tidak rata) dan ternyata tebakannya benar. Ketika omong-omong sudah berjalan dengan urutan sambutan Pak Selam (Ketua Stasi Bonoharjo), kenalan para tamu, dan omong-omong dengan para rama ..... Rama Yadi datang. Rama Yadi menambah dengan berceritera pengalaman panggilannya menjadi imam.

Kunjungan yang hanya sekitar 1 jam itu berjalan dengan akrab penuh kegembiraan dengan kelakar-kelakar. Rombongan ini membawa oleh-oleh bingkisan sembako dan gurameh sebagai tambahan lauk makan siang dan sumbangan untuk Komunitas Rama Domus Pacis. Yang perlu ditambahkan adalah bahwa ketika acara hampir selesai ada 3 orang suster dari Ordo Dominicanes datang. Mereka sempat memperkenalkan diri satu per satu.

0 comments:

Post a Comment