Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, April 23, 2015

Lamunan Pekan Paskah III

Jumat, 24 April2015

Yohanes 6:52-59

6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.”
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Butir-butir Permenungan
  • Katanya, untuk masyarakat-masyarakat tertentu ada makanan pokoknya. Ada yang nasi, ada yang sagu, ada yang jagung, ada yang roti.
  • Katanya, untuk orang atau kelompok orang tertentu ada menu-menu favorit tertentu yang terasa nikmat disantap. Ada yang bakmi, ada yang bakso, ada yang capjay, ada yang gudeg, ada yang spageti.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesejatian makanan pokok dan menu yang harus jadi favorit adalah yang bukan terutama terasa nikmat dan memuaskan lidah akan tetapi yang sungguh membuat segar raga, cipta, rasa, jiwa sehingga orang mudah ceria di lahir dan di batin. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mampu memilih dan menyantap makanan yang sungguh membuatnya mengalami kesegaran diri dan hadir di hadapan orang lain ikut menceriakan keadaan.
Ah, makan itu ya soal mulut dan perut.

0 comments:

Post a Comment