Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 1, 2015

Sabda Hidup

Kamis, 02 April  2015
KAMIS PUTIH
warna liturgi putih
Bacaan:
Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15; BcO Yer. 20:7-18.

Yohanes 13:1-15:
1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. 2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. 3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, 5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. 6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" 7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." 8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." 9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" 10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." 12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? 13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; 15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Renungan:
Hari ini umat Katolik merayakan hari raya Kamis Putih. Kamis Putih menjadi hari yang mengawali Tri Hari Suci. Di sana Yesus bersama para rasul mengadakan perjamuan malam. Di tengah perjamuan tersebut Yesus membasuh kaki para rasul.  Sang Guru mengambil posisi dan membasuh kaki para muridNya (Yoh 13: 4-5).
Mungkin kita mengira hal tersebut tindakan biasa. Namun sebenarnya tindakan membasuh kaki biasanya dilakukan oleh pelayan, budak. Maka layaklah Petrus menolak (Yoh 13:8). Namun bagi Yesus tindakan membasuh kaki para murid ini menjadi lambang mempersatukan mereka dengan diriNya (Yoh 13:9). Mereka yang tidak mau dibasuh tidak mendapat bagian dalam Dia. Mereka yang dibasuh ikut ambil bagian dalam perutusanNya, melayani.
Kamis Putih ini menjadi salah satu kesempatan bagi kita untuk merenungkan sikap kita dalam melayani. Siapapun dari kita dipanggil untuk melayani. Semakin tinggi posisi kita semakin besar tugas pelayanan yang kita emban. Jabatan tinggi bukanlah ruang untuk menguasai sesama, tetapi sebagai media untuk melayani sesama. Mereka yang menjabat dipanggil untuk melayani.

Kontemplasi: 
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh. 13:1-15. Jadah salah satu pemerannya.

Refleksi:
Bagaimana sikap pelayanan dalam jabatan yang sekarang kauemban?

Doa:
Ya Tuhan semoga aku layak sebagai bagianMu. Semoga jiwa pelayanan makin hidup dalam diriku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menumbuhkan semangat pelayananku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment