Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, April 16, 2015

Sabda Hidup

Jumat, 17 April  2015
Baptista Spanyoli
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15. BcO Why. 4:1-11

Yohanes 6:1-15:
1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. 5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" 6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. 7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." 8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" 10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 13 Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. 14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." 15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Renungan:
Banyak orang ingin menduduki jabatan penting. Mereka berlomba-lomba dengan segala macam usaha untuk mewujudkannya. Tidak sedikit uang, tenaga dan waktu dikeluarkan untuk meraihnya. Pertarungan antar pribadi pun terasa. Tidak jarang satu dengan yang lainnya saling menjatuhkan.
Di akhir kisah penggandaan roti dan ikan diceritakan Yesus menyingkir. Ia menyingkir, "Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri" (Yoh 6:15).  Yesus tidak mau dipaksa untuk menjadi raja. Ia pergi meninggalkan orang-orang itu dan menyendiri.
Siapapun boleh berebut kekuasaan dan siapapun boleh menolak kekuasaan tersebut. Semua itu tergantung dari pilihan masing-masing pribadi. Yesus menolak menjadi raja karena pilihan Dia bukan jabatan publik. Ia bergerak dalam kerangka Kerajaan Allah. Yang terpenting bagiNya adalah orang percaya akan karya dan janji Allah untuk menyelamatkan manusia dan manusia makin dekat dengan Allah.

Kontemplasi: 
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh. 6:1-15. Hadirlah dalam peristiwa itu. Amati orang-orang yang gembira karena mukjijatNya dan keinginan mereka menjadikan Yesus sebagai raja. Dan lihatlah apa yang dilakukan Yesus.

Refleksi:
Pemberian diri seperti apa yang telah kaubuat untuk menghadirkan Kerajaan Allah?

Doa:
Tuhan semoga mereka yang menjabat maupun tidak selalu tergerak untuk menghadirkan karya penyelamatanMu. Limpahilah kami semua dengan kekuatan untuk saling memberi diri demi kebaikan banyak orang. Amin.

Perutusan:
Aku akan menegaskan pemberian diriku dan peranku dalam karya keselamatan Tuhan.-nasp-

0 comments:

Post a Comment