Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 3, 2015

PERHATIAN DARI MALANG


Rama Bambang masuk kamar makan pada waktu Rama Yadi mulai memimpin doa makan pagi Kamis 30 April 2015. Sesudah ikut berseru dengan kata "Amiiiin", mata Rama Bambang menatap dos snak dan tertarik dengan tulisan "Keripik Tempe". "Seka sapa ya?" (Dari siapa, ya?) tanyanya dalam hati. Ketika sudah berada di samping Rama Hantoro, karena duduknya berdampingan, Rama Bambang bertanya "Dos kuwi seka tamumu, ya?" (Dos itu dari tamumu, ya) yang dijawab "Ora. Ra ngerti seka sapa" (Bukan. Aku tidak tahu dari siapa). Dari mimik wajahnya Rama Harto dan Rama Yadi tampak juga tidak tahu. Tiba-tiba Mbak Tari yang siap menyuapi Rama Harto berkata "Ingkang ngasta Rama Agoeng" (Yang membawa Rama Agoeng) dan Rama Bambang pun menyahut "Ooooo, seka Malang" (Ooooo, dari Malang).

Ketika Rama Agoeng datang bergabung, beliau berceritera bahwa baru saja ikut anggota DKP KAS (Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang) piknik ke Jawa Timur. Perjalanannya menyusur dari Pohsarang, Kediri, hingga Batu dan Malang. "Oleh-oleh niki sing maringi Rama Irawan sing dadi rektor teng Seminari TOR Malang" (Oleh-oleh ini pemberian Rama Irawan yang menjadi rektor Seminari Tahun Orientasi Rohani Malang) Rama Agoeng berkata. Rama Irawan adalah imam Keuskupan Agung Semarang yang diperbantukan di Keuskupan Malang. Rama Bambang pun menyambung "Yen ngaten saben rama pikantuk setunggal dos?" (Kalau begitu setiap peserta piknik mendapatkan satu dos?) yang langsung disahut oleh Rama Agoeng "Mboten. Rama Irawan namung nyukani kalih dos. Setunggal kangge Uskup lan setunggal kangge Domus" (Tidak. Rama Irawan hanya memberi dua dos. Satu untuk Bapak Uskup Pujosumarta dan satu untuk Domus Pacis). "Iki nggo rama-rama Domus" (Ini untuk para rama Domus) kata Rama Agoeng menirukan ucapan Rama Irawan. Rama Bambang pun membuka dan ternyata ada beberapa bungkus yang berisi tiga macam keripik: keripik apel, keripik nagka, dan keripik tempe. Rama Hantoro mendapat bagian keripik apel dan keripik tempe, Rama Harto keripik apel, Rama Tri Wahyono keripik tempe, dan Rama Yadi keripik apel dan keripik nangka. Sedang untuk para karyawan Rama Bambang berkata "Niki ngge tambah lawuh kanca-kanca" (Ini untuk tambah lauk teman-teman) sambil menyerahkan satu bungkus keripik tempe kepada Mbak Tari. Rama Bambang berguman "Rama Irawan perhatian ke Domus, nggih" (Rama Irawan punya perhatian pada Domus Pacis, ya?) dan Rama Agoeng pun mengangguk. 

0 comments:

Post a Comment