Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 24, 2015

Sabda Hidup

Senin, 25 Mei 2015
St. Beda Venerabilis, St. Gregorius VII, St. Maria Magdalena de Pazzi
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Sir. 17:24-29; Mzm. 32:1-2,5,6,7: Mrk. 10:17-27. BcO 1Kor. 15:1-19

Markus 10:17-27:
17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Renungan:
Yesus menyampaikan syarat untuk memperoleh harta surga kepada orang yang datang kepadaNya, "..pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku" (Mrk 10:21). Syarat itu membuatnya sedih dan kecewa lalu meninggalkan Yesus sebab hartanya banyak.
Dari perkataan itu saya terpaku pada kata: ikutlah Aku. Dengan mengikutiNya akan menemukan harta surga itu. Kata-kata itu mengisyaratkan bahwa harta surga itu ada pada Yesus. Mengikuti Yesus membutuhkan sikap lepas bebas, juga terhadap hartanya. Ikatannya hanyalah dengan Yesus. Sikap total padaNya dan peduli pada yang membutuhkan membuat seseorang memiliki harta surga tersebut.

Kontemplasi: 
Pejamkan matamu sejenak. Hadirkan kisah dalam Injil Mrk. 10:17-27.

Refleksi:
Hal-hal apa yang menghalangimu untuk mengikuti Yesus?

Doa:
Tuhan, semoga aku mempunyai jiwa lepas bebas dan nengandalkanMu menuju pada kerajaan surga. Amin.

Perutusan:
Aku akan melepaskan bekenggu yang menghalangiku mengikuti Yesus. -nasp-

0 comments:

Post a Comment