Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, July 16, 2015

Sabda Hidup


Jumat, 17 Juli 2015
St. Maria Magdalena Postel, Magdalena Albrici dr Como, Teresia dr St. Agustinus
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Kel. 11:10-12:14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; Mat. 12:1-8. BcO 2Sam. 11:1-17,26-27

Matius 12:1-8:
1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. 2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." 3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, 4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam? 5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah? 6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah. 7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. 8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

Renungan:
Siapa dari kita yang belum pernah merasa lapar? Pasti tidak ada. Semua dari kita pernah merasa lapar. Dan ada banyak macam sikap yang terjadi kala lapar. Ada yang lalu uring-uringan. Kalau anak-anak mungkin menangis. Ada pula yang diam aja tapi perutnya selalu berbunyi dll.
Para murid Yesus yang lapar memetik bulir gandum dan memakannya (lih Mat 12:1). Kalau terbayang seberapa kenyang makan dari bulir gandum itu. Para murid tampak iseng banget. Namun sayangnya mereka melakukan itu pada hari Sabat sehingga disalahkan oleh orang-orang Farisi. Yesus pun mesti menanggapi dengan menunjukkan apa yang dilakukan Daud kala menghadapi kelaparan.
Kita mungkin lapar dan mempunyai harapan ada santapan, hanya menunggu saatnya. Namun banyak juga orang yang lapar namun harapannya akan tersedia makanan tipis. Mereka sungguh-sungguh tidak memiliki apa-apa untuk disantap. Hanya uluran kasih orang atau juga kadang sisa-sisa makanan orang lain yang menjadi harapannya. Marilah kita menghargai santapan yang tersedia bagi kita dan peka pada mereka yang tipis harapannya akan makanan.


Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang. Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan kala dirimu lapar. Rasakan. Lalu lihatlah ada makanan di depanmu dan ada orang-orang lain yang sungguh kelaparan.

Refleksi:
Bagaimana anda menyikapi rejeki santapan yang disediakan bagimu?

Doa:
Tuhan, ampunilah aku yang sering menyia-nyiakan santapan yang tersedia bagiku. Semoga aku sungguh peduli akan santapan yang tersedia dan peka pada mereka yang membutuhkan. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghabiskan makanan yang telah kuambil, tanpa menyisakannya. -nasp-

*selamat hari raya lebaran*

0 comments:

Post a Comment