Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, July 24, 2015

Sabda Hidup



Sabtu, 25 Juli 2015
Pesta St. Yakobus, Ras
warna liturgi Merah 
Bacaan
2Kor. 4:7-15; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Mat. 20:20-28. BcO Kis. 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor 4:1-16

Matius 20:20-28: 
20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." 22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." 23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." 24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Renungan:
Dalam beberapa kesempatan saya melihat bagaimana para ibu ingin anaknya menjadi orang terkenal atau hebat. Contohnya ketika ia ingin anaknya jadi artis, dia memberikan aneka macam kursus yang mendukung. Tiap ada casting anaknya selalu diikutsertakan. Sang anak sendiri pun sering mengalami kelelahan untuk memenuhi hasrat dari ibunya.
Ibu anak-anak Zebedeus mempunyai harapan anak-anaknya menjadi orang penting di sekitar Yesus. Ia pun mengajukan diri dan omong kepada Yesus. Namun bagi Yesus menjadi besar mesti mau menjadi pelayan. Dan hal duduk di sebelah kiri dan kanannya adalah hak Bapa.
Menjadikan seorang anak menjadi besar memang mungkin saja dengan segala macam kursus yang mendukung. Namun yang lebih utama dari itu bagaimana sang anak itu mempunyai kecintaan pada bakat dan talentanya. Deteksi atas hal tersebut bisa kita lakukan dengan mengajari mereka mencintai kehidupan dalam rumah tangga. Tanggungjawab mereka atas rumah yang disinggahi akan menjadi modal besar baginya untuk menjadi orang besar.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Lihatlah kembali bagaimana anda mempersiapkan anak-anak anda menjadi orang besar dan penting.

Refleksi:
Apakah pendidikanku kepada anak mengembangkan atau malah mengkerangkeng mereka?

Doa:
Tuhan semoga para orang tua tidak memaksakan keinginannya kepada anak-anaknya. Semoga mereka sungguh mampu secara wajar memperkembangkan anak-anaknya. Amin.

Perutusan:
Aku akan mendidik anak-anakku bertanggungjawab atas hidupnya dan tidak memaksakan keinginanku padanya. -nasp-

0 comments:

Post a Comment