Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, July 4, 2015

Sabda Hidup



Minggu, 05 Juli 2015
Hari Minggu
Biasa XIV
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Yeh. 2:2-5; Mzm. 123:1-2a,2bcd,3-4; 2Kor. 12:7-10; Mrk. 6:1-6. BcO 1Sam. 17:1-10,23b-26,40-51

Markus 6:1-6:
1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. 2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? 3. Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. 4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." 5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. 6 Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.

Renungan:
Banyak hal menakjubkan di sekitar kita. Kita pun dibuat terkagum-kagum dan juga tertolong olehnya. Namun ternyata hal-hal tersebut dihasilkan oleh orang-orang dari latar belakang yang menurut perkiraan manusiawi tidak mungkin terjadi. Orang yang tidak lulus dari sekolah menyediakan fasilitas umum yang menolong banyak orang. Bahkan ada orang yang hanya lulus Sekolah Dasar menjadi pedagang kain yang sangat sukses.
Rasanya kita tidak bisa lagi meremehkan latar belakang seseorang. Siapapun bisa menjadi apapun sekarang ini. Tidak semua orang yang putus sekolah akan gagal. Banyak di antara mereka mampu berkembang dengan pesat di dunianya, bukan dunia akademis dengan kurikulum yang sangat ketat.
Yesus, walau anak tukang kayu mampu berbicara dan membuat banyak orang terkagum-kagum. "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?" (Mrk 6:2).

Kontemplasi:
Lihatlah satu dua teman lamamu yang dulu dianggap tidak mampu dan sekarang menjadi orang yang berhasil.

Refleksi:
Bagaimana anda menilai orang?

Doa:
Tuhan kuatkanlah hati orang-orang yang diremehkan. Semoga mereka bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berarti. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghargai seseorang dari yang dia mampui bukan latarbelakangnya. -nasp-

0 comments:

Post a Comment