Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 2, 2015

Sabda Hidup



Senin, 03 Agustus 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Bil. 11:4b-15; Mzm. 81:12-13,14-15,16-17; Mat. 14:13-21. BcO 1Raj. 21:1-21,27-29

Matius 14:13-21:
13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. 14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. 15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." 16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." 17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." 18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." 19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. 20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. 21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Renungan:
Suatu kali saya mendengar seorang ibu lapor kepada suaminya tentang anaknya yang ngambek. "Okay, serahkan padaku," kata suaminya. Sang suami itupun mendekati anaknya. Entah apa yang dilakukan anak yang tadinya ngambek sudah bisa tertawa kembali.
Ketika para murid melaporkan hanya ada 5 roti dan 2 ikan Yesus mengatakan, "Bawalah ke mari kepada-Ku" (Mat 14:18). Setelah mereka membawa kepada Yesus, Yesus menggandakan roti dan ikan tersebut. Semua orang bisa makan sampai kenyang, bahkan sisa.
Kalau seorang bapak membawa ketentraman pada sang anak, Yesus menentramkan hati para murid dan orang-orang yang mengikutinya. Kegundahan para murid hilang kala mereka membawa apa yang diminta Yesus. Maka marilah kita bawa segala suka dan duka kita kepada Yesus. Ia akan melegakan dan menentramkan. Kala kita membawa hidup kita kepada Yesus, Ia akan menambahkan dan memberikan hidup secara berlimpah.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirlah di hadapan Yesus. Serahkan seluruh hidupmu kepada Yesus.

Refleksi:
Apa yang akan kaubawa kepada Yesus?

Doa:
Tuhan kuserahkan hidupku kepadaMu. Limpahkanlah berkatMu kepada hidupku. Amin.

Perutusan:
Aku akan membawa dan menyerahkan hidupku kepada Yesus. -nasp

0 comments:

Post a Comment