Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, August 7, 2015

Sabda Tuhan



Sabtu, 08 Agustus 2015
Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Im
warna liturgi Putih 
Bacaan
Ul. 6:4-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab; Mat. 17:14-20. BcO 2Raj. 4:8-37

Matius 17:14-20:
14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. 16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." 17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" 18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga. 19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" 20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Renungan:
Suatu kali seorang teman dihadapkan dengan orang yang katanya sedang kerasukan. Banyak hal yang telah dilakukan orang-orang di situ, namun tidak mengubah keadaan. Lalu orang-orang itu meminta dia supaya menyembuhkan. Ia bingung karena tidak tahu harus bagaimana. Karena desakan orang-orang itu maka ia pun datang. Dalam kondisi seperti itu ia ingat pada Yesus. Dengan khusuk ia berdoa mohon Yesus berkarya. Setelah beberapa saat ia berkata, "Dalam nama Yesus pergilah, jangan ganggu anak ini lagi." Anak itu pun sembuh.
Keyakinan pada Yesus sebagai satu-satunya andalannya menjadikan teman itu bisa menyembuhkan sang anak itu. Kepercayaan ini menjadi prasyarat yang telah dipenuhi. Kekurang perayaan akan membuat gagal sebagaimana dialami para murid. "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu" (Mat 17:20).
Semoga kita yang tak punya apa-apa ini yakin bahwa sebenarnya kita memiliki yang tak ternilai harganya, yaitu Yesus.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan pengalamanmu kala mengandalkan Yesus dalam karyamu.

Refleksi:
Seberapa besar kepercayaanmu kepada Tuhan Yesus?

Doa:
Bapa, tambahkanlah kepercayaan kami. Dan jagailah kami dari segala yang jahat. Amin.

Perutusan:
Aku percaya dan mengandalkan Tuhan Yesus. -nasp-

0 comments:

Post a Comment